Kamis, 20 November 2014

A Dream





“Kau! Beraninya kau melawan kami!”
            Suara bentakan itu menggema ke seluruh koridor lantai dua. Isabella memicingkan matanya, memfokuskan pendengarannya. Perlahan, langkah kakinya berjalan mengikuti asal suara tersebut.
            “Kau pikir kau siapa? Hah?”
          Tiba-tiba saja, langkahnya terhenti tepat di depan kelas mantra, suara itu berasal dari dalamnya. Entah mengapa, debar jantungnya berdetak tak karuan. Dengan tangan gemetar, ia memutar kenop pintu di depannya.
       Terlihat enam orang murid berseragam di dalamnya, lima diantaranya duduk menghadap seorang murid yang berdiri sembari menundukkan kepalanya.
            “Kita apakan dia?” Tanya seorang perempuan yang duduk di barisan depan kepada keempat temannya. Pandangan perempuan tersebut tertuju lurus pada murid di depannya.
“Kau ini, murid beasiswa saja sombongnya bukan main” lanjutnya, sembari mengangkat tubuh murid tersebut dengan tatapannya. Dilemparnya tubuh yang melayang-layang itu ke kiri dan kanan. Seorang laki-laki yang duduk tepat di sebelah perempuan tersebut memandangnya, tak acuh. Sedang tiga teman di belakang mereka, sibuk membicarakan hukuman apa yang pantas untuk sang murid beasiswa.
“Kita sihir saja dia jadi tikus’
“Atau, kita biarkan saja tubuhnya melayang-layang seperti itu sampai besok”
Isabella bergeming, tak dihiraukannya lagi ucapan-ucapan nakal tersebut. Pandangannya telah terkunci pada tubuh yang melayang di depannya. Tubuh itu… tubuhnya.
Seketika, Issabella tersentak, rasa dingin menjalar di seluruh tubuhnya. Namun, peluh penuh bercucuran dari dahinya. Entah apa maksud dari mimpinya itu, semua terasa begitu nyata.
Debar jantung semakin tak karuan saat tiba di depan ruang kelas ramuan, pagi itu. Sekuat tenaga, Isabella menenangkan dirinya yang meronta, meminta berbalik.
“Isabella, kau akan bergabung dengan kami untuk latihan membuat ramuan ageing potion, kan?” suara manja Vannesa mengagetkan Isabella, menghentikan langkah beratnya.
Di belakang Vannesa, berdiri empat orang sahabatnya, menatap garang padanya. Seketika, Isabella mengangguk patuh, bayangan mimpinya menari-nari di hadapannya.


*Ageing potion (Ramuan penua): Ramuan yang dapat menyebabkan peminum menjadi lebih tua beberapa tahun dari usia aslinya, menyesuaikan banyaknya ramuan yang diminum.



Cerepen ini diiktsertakan dalam flash fiction pipet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar