“Kau!
Beraninya kau melawan kami!”
Suara bentakan itu menggema ke
seluruh koridor lantai dua. Isabella memicingkan matanya, memfokuskan
pendengarannya. Perlahan, langkah kakinya berjalan mengikuti asal suara
tersebut.
“Kau pikir kau siapa? Hah?”
Tiba-tiba saja, langkahnya terhenti tepat di depan
kelas mantra, suara itu berasal dari dalamnya. Entah mengapa, debar jantungnya
berdetak tak karuan. Dengan tangan gemetar, ia memutar kenop pintu di depannya.
Terlihat enam orang murid berseragam
di dalamnya, lima diantaranya duduk menghadap seorang murid yang berdiri
sembari menundukkan kepalanya.
“Kita apakan dia?” Tanya seorang perempuan
yang duduk di barisan depan kepada keempat temannya. Pandangan perempuan
tersebut tertuju lurus pada murid di depannya.
“Kau
ini, murid beasiswa saja sombongnya bukan main” lanjutnya, sembari mengangkat
tubuh murid tersebut dengan tatapannya. Dilemparnya tubuh yang melayang-layang
itu ke kiri dan kanan. Seorang laki-laki yang duduk tepat di sebelah perempuan
tersebut memandangnya, tak acuh. Sedang tiga teman di belakang mereka, sibuk
membicarakan hukuman apa yang pantas untuk sang murid beasiswa.
“Kita
sihir saja dia jadi tikus’
“Atau,
kita biarkan saja tubuhnya melayang-layang seperti itu sampai besok”
Isabella
bergeming, tak dihiraukannya lagi ucapan-ucapan nakal tersebut. Pandangannya telah
terkunci pada tubuh yang melayang di depannya. Tubuh itu… tubuhnya.
Seketika,
Issabella tersentak, rasa dingin menjalar di seluruh tubuhnya. Namun, peluh
penuh bercucuran dari dahinya. Entah apa maksud dari mimpinya itu, semua
terasa begitu nyata.
Debar
jantung semakin tak karuan saat tiba di depan ruang kelas ramuan, pagi itu. Sekuat
tenaga, Isabella menenangkan dirinya yang meronta, meminta berbalik.
“Isabella,
kau akan bergabung dengan kami untuk latihan membuat ramuan ageing potion, kan?” suara manja Vannesa mengagetkan Isabella, menghentikan langkah beratnya.
Di
belakang Vannesa, berdiri empat orang sahabatnya, menatap garang padanya. Seketika,
Isabella mengangguk patuh, bayangan mimpinya menari-nari di hadapannya.
*Ageing potion (Ramuan penua): Ramuan
yang dapat menyebabkan peminum menjadi lebih tua beberapa tahun dari usia
aslinya, menyesuaikan banyaknya ramuan yang diminum.
Cerepen
ini diiktsertakan dalam flash fiction
pipet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar