Selasa, 24 Januari 2017

Dear my future.

Wanita tercipta dari tulang rusuk pria. Begitu kata mereka. Aku memercayainya. Namun, sekarang masalahnya adalah..., dari tulang rusuk siapa aku tercipta? Oke, abaikan. Itu semua rahasia Tuhan.
Karena, memang hakikatnya semua makhluk diciptakan berpasang-pasangan.

Ingin seperti apa kekasihmu kelak?

Kebanyakan dari kami, kaum hawa, tentu saja akan menjawab serentak dengan jawaban yang tak jauh berbeda. Tampan. Ya, siapa sih yang tidak menginginkan pasangan yang tampan. Setidaknya yang cocok untuk dibawa berpergian saja sudah cukup, dong? Lalu, penyayang dan pengertian. Bukan tipikal pasangan yang salah sedikit, ngomel. Telat sebentar, merajuk. Jalan sama teman, cemburu. Sungguh. Jauhkan hambamu ini dari tipikal lelaki seperti itu, ya Tuhan. Terakhir, perempuan mana yang tidak ingin dimanjakan oleh pasangannnya? Tidak perlu muluk-muluk sampai segala keperluan dipenuhi, semua keinginan diberi. Itu justru membuat perempuan terlihat matrealistis.

Lalu, ketika semua menyatu dalam sosok lelaki idaman, sungguh perempuan merasa bahwa dirinya hidup layaknya seorang putri dalam negri dongeng. Merasa bahwa dirinya adalah perempuan tercantik, terhebat, dan sangat beruntung. Namun, sekali lagi, semua hanya di negri dongeng. Ya, negri dongeng. Karena sangat sulit sekali bertemu lelaki dengan semua karakter tersebut dalam dirinya, lengkap. So, let's down to earth.

Jadi, jika saat ini pertanyaan yang sama ditujukan padaku. Di umur awal dua puluhan ini aku akan menjawab, cukup sosok lelaki biasa yang bisa mengerti pekerjaanku. Karena menjadi seorang perempuan yang bekerja dengan waktu kerja dan libur tak menentu seperti sekarang, aku tidak dapat menjanjikan waktu lebih banyak bersama pasanganku layaknya pasangan lain di luar sana. Dan, lelaki yang siap menjadi apapun untukku. Iya. Apapun. Siap menjadi teman biasa untuk menghadapi ketidakacuhanku dengan mood  yang berubah-ubah. Menjadi saudara ataupun sahabat yang saling berbagi. Bahkan, siap menjadi musuh sekalipun.

Simpel. Memang. Karena aku sadar akan hidupku yang sudah cukup rumit ini. Namun, hingga sekarang pun 'simple' itu sendiri belum bertemu denganku. Jadi, kembali pada pertanyaan pertama. Dari tulang rusuk siapa aku tercipta?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar